Banyak orang yang ingin menghindari dari penyakit hipertensi alias darah tinggi. Tahukah Anda? Penyakit hipotensi atau tekanan darah rendah juga bukan hal yang ideal bagi kesehatan. Walaupun penyakit hipotensi tidak selalu menimbulkan masalah bagi penderitanya, kondisi darah rendah juga bisa menyebabkan kondisi pusing dan pingsan. Bahkan, penyakit hipotensi ekstrim juga bisa mengancam jiwa.

Seseorang dikatakan mengalami tekanan darah rendah apabila memiliki tekanan darah di bawah 90/60. Kondisi ini bisa membuat pengidapnya pusing dan berkunang-kunang. Saat darah mengalir melalui arteri, darah memberikan tekanan pada dinding arteri, tekanan itulah yang dinilai sebagai ukuran kekuatan aliran darah atau disebut dengan tekanan darah. Jika tekanan darah terlalu rendah, kondisi tersebut bisa menyebabkan aliran darah ke otak dan organ vital lainnya seperti ginjal menjadi terhambat atau berkurang.

Jenis-Jenis Hipotensi

1. Hipotensi Postprandial

Hipotensi postprandial adalah suatu kondisi di mana tekanan darah seseorang turun setelah mereka makan. Biasanya, kondisi ini muncul 1-2 jam setelah makan dan pada orang dewasa. Setelah Anda makan, darah akan mengalir menuju saluran pencernaan. Umumnya, tubuh Anda akan meningkatkan tekanan darah dan pembuluh darah tertentu akan menyempit demi membantu tekanan darah tetap normal.

Sayangnya, pada beberapa orang, mekanisme tersebut justru tidak berhasil, sehingga menyebabkan pusing kepala dan hilang kesadaran. Tekanan darah ini biasanya dialami oleh orang yang memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi) atau orang yang menderita gangguan sistem saraf. Biasanya, kondisi ini bisa diatasi dengan mengurangi porsi makan, memperbanyak minum air putih, dan menghindari konsumsi alkohol.

2. Hipotensi Ortostatik/ Postural

Hipotensi ortostatik disebabkan oleh perubahan tiba-tiba posisi tubuh, biasanya ketika beralih dari berbaring ke berdiri, dan biasanya hanya berlangsung beberapa detik atau menit. Hipotensi jenis ini juga dapat terjadi setelah makan dan sering diderita oleh orang tua, orang dengan tekanan darah tinggi dan orang dengan penyakit Parkinson.

Hipotensi atau tekanan darah rendah

3. Hipotensi Dimediasi Neural (Neurally Mediated Hypotension)

Hipotensi akibat kesalahan sinyal pada otak (neutrally mediated hypotension), adalah kelainan yang menyebabkan tekanan darah menurun setelah berdiri dalam waktu lama atau karena kejadian yang mengganggu emosi. Kondisi ini dapat terjadi pada orang dewasa dan anak-anak, karena adanya kesalahan komunikasi antara otak dan jantung.

4. Hipotensi akibat kerusakan sistem saraf (multiple system atrophy with orthostatic hypotension) atau sindrom Shy-Drager

Jenis hipotensi ini merupakan kelainan langka yang menyebabkan kerusakan progresif pada sistem saraf autonom, yang berperan untuk mengatur tekanan darah, detak jantung, pernapas, dan pernapasan.

Cara Mengatasi dan Mencegah Tekanan Darah Rendah

Tekanan darah rendah secara umum bisa ditangani dengan beberapa cara berikut:

Hipotensi atau tekanan darah rendah
• Minum air putih lebih banyak untuk meningkatkan volume darah dan cairan tubuh serta mencegah dehidrasi.

• Konsumsi makanan yang bergizi, termasuk makanan yang mengandung garam atau natrium. Namun, asupan garam perlu dijaga agar tidak terlalu banyak karena bisa menyebabkan hipertensi atau tekanan darah terlalu tinggi.

• Hindari mengubah posisi tubuh dengan tiba-tiba dan berdiri terlalu lama. Jika Anda mulai merasakan gejala pusing, sakit kepala, atau pandangan berkunang-kunang saat berdiri, coba duduk terlebih dahulu dan istirahat sejenak.

• Batasi konsumsi minuman beralkohol.

• Konsumsi secangkir kopi atau teh berkafein di pagi hari, jika memungkinkan.

• Gunakan stoking khusus untuk meningkatkan sirkulasi darah.

• Cek / pantau tekanan darah Anda secara rutin

• Berolahraga secara teratur sekitar 30 menit setiap hari atau sekitar 150 menit setiap minggu.

Untuk memantau tekanan darah, Anda perlu melakukan pemeriksaan tekanan darah menggunakan alat tensimeter. Pemeriksaan ini bisa dilakukan di tempat praktik dokter atau secara mandiri di rumah menggunakan alat tensimeter digital.

Jika kondisi tekanan darah rendah menyebabkan gejala-gejala yang cukup mengganggu atau sering kambuh, Anda sebaiknya memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.